TERMINOLOGI
KEPERAWATAN DAN MEDIS DALAM PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Terminologi
dalam bidang keperawatan dan medis merupakan istilah-istilah yang digunakan
para petugas kesehatan yang bekerja dalam hal pelayanan kesehatan. Para petugas
kesehatan tersebut bekerja sama, saling membantu dan saling melengkapi dalam
hal melayani pasien. Selain itu, pada institusi pendidikan atau sekolah
kesehatan juga sangat perlu mempelajari dan mengetahui terminologi atau
istilah-istilah yang digunakan dalam dunia kesehatan khususnya antar tenaga
medis.
Terminologi
medis digunakan oleh para petugas kesehatan atau tenaga medis dalam keseharian
mereka. Selain itu, banyak juga yang menggunakan terminologi kesehatan dalam
praktek medis dalam ruang lingkup pendidikan kesehatan. Hal ini bertujuan agar
para pelajar dalam lingkup pendidikan kesehatan ini lebih terbiasa menggunakan
terminologi medis sampai menjadi petugas pelayanan kesehatan.
Terkait
dengan dunia kesehatan, terminologi medis sangat penting dalam interaksi dan
komunikasi antar tenaga medis yang dapat digunakan untuk menunjang penguasaan
serta pemahaman kompetensi medis, informasi, klasifikasi, dan kodefikasi
tindakan medis. Penciptaan atau kesepakatan penggunaan terminologi khususnya dalam
bidang kesehatan adalah tingkat internasional, disepakati di seluruh dunia.
Untuk penggunaannya dalam bahasa indonesia, istilah-istilah yang telah
disepakati di seluruh dunia tersebut yaitu diterjemahkan dalam bahasa
indonesia. Namun demikian, terminologi medis tetap mempunyai bentuk, ciri khas,
dan keunikan tersendiri dalam penggunaan atau pemakaiannya.
B. Rumusan
Masalah
Dari
latar belakang yang telah kami uraikan maka masalah yang akan kami bahas :
1. Apa
yang dimaksud dengan terminologi medis?
2. Siapa
pengguna atau pemakai terminologi medis?
3. Dimana
terminologi medis digunakan?
4. Kapan
terminologi medis dipakai?
5. Bagaimana
teknik komunikasi yang baik dalam penggunaan terminologi medis?
6. Darimana
asal pembentukan terminologi medis?
7. Bagaimana
contoh terminologi dalam dunia medis?
C. Tujuan
dan Manfaat
Tujuan
penulisan makalah ini yaitu :
-
Untuk mengetahui
tentang terminologi medis dalam penggunaan bahasa indonesia
-
Untuk mengetahui saat
kapan dan dimana terminologi medis ini di terapkan
-
Untuk mengetahui
seberapa pentingnya terminologi medis dalam dunia kesehatan
-
Untuk menambah ilmu
pengetahuan serta wawasan yang luas
Manfaat
yang dapat diberikan dalam penulisan makalah ini yaitu :
-
Dapat memberikan
tambahan informasi mengenai terminologi medis
-
Dapat lebih mempermudah
komunikasi antar tenaga medis dan bisa saling melengkapi dalam menangani pasien
-
Meningkatkan
profesionalisme serta keterbukaan antar tenaga medis
-
Memperdalam pemahaman
mengenai terminologi medis agar dapat bekerja sama dengan baik
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Terminologi Medis
Dalam
mempelajari Ilmu Penyakit dan Laboratorium Kesehatan (IPLK), sebelumnya kita
harus mengenal istilah-istilah medis yang sering digunakan dalam dunia
kesehatan. Dalam hal ini, istilah tersebut sering dikenal dengan nama
terminologi medis. Terminologi medis merupakan ilmu peristilahan medis atau
ilmu yang mempelajari tentang bahasa medis yang sering digunakan untuk
berkomunikasi antar petugas kesehatan atau tenaga medis.
Dalam
hubungannya antar profesi kesehatan dibutuhkan adanya sebuah bahasa komunikasi.
Bahasa komunikasi tersebut dikenal dengan istilah medis. Istilah medis
merupakan bahasa profesi medis atau kesehatan yang merupakan sarana komunikasi
antar mereka yang berkecimpung langsung atau tidak langsung di bidang asuhan
atau pelayanan medis/kesehatan. Oleh karena itu, istilah medis ini harus
dipahami dan dimengerti oleh setiap profesi kesehatan agar dapat terjalin
komunikasi yang baik.
Penggunaan
terminologi medis yaitu oleh para tenaga medis, tidak hanya pada saat kerja
sama penanganan pasien, tetapi juga dalam keseharian baik di rumah sakit maupun
pusat-pusat pelayanan kesehatan lainnya. Selain itu, terminologi medis juga
sangat penting digunakan dalam dunia pendidikan khususnya lingkup pendidikan
kesehatan. Para pengajar pendidikan kesehatan dituntut lebih memahami
terminologi medis agar dapat memberikan pengajaran kepada para siswa atau
mahasiswa dengan baik dan efektif. Jadi, terminologi medis sangat penting
digunakan tidak hanya pada kalangan tenaga medis pada saat penanganan pasien
maupun keseharian di pusat pelayanan kesehatan tetapi juga pada lingkup
pendidikan kesehatan.
B. Pemakai
Terminologi Medis
Pemakai
atau pengguna terminologi medis yaitu :
-
Tenaga medis
-
Tenaga keperawatan,
bidan
-
Tenaga perekam medis
dan informasi kesehatan
-
Tenaga farmasi,
laboratorium, radiologi, fisioterapi
-
Tenaga kesehatan lain.
Para
pengguna terminologi medis, sebagai petugas pelayanan kesehatan, para tenaga
medis bekerja sama dan saling melengkapi dalam proses pelayanan kesehatan.
Sebagai contoh, profesi perawat yang bekerja sama dengan tenaga medis lainnya
diantaranya :
1. Bekerja
dengan dokter untuk mengobati pasien
Ketika individu sakit
atau cedera, secara umum dokter mengkaji pasien, mendiagnosis masalah pasien
dan memutuskan tindakan yang diperlukan untuk mengobati masalah atau meredakan
gejala pasien. Pada masa lalu hanya dokter yang mengkaji dan mendiagnosis. Sekarang,
bagaimanapun perawat memainkan peran besar dalam mengevaluasi pasien dan
mendeteksi masalah. Di beberapa daerah pedesaan, perawat menerima pasien di rumah
sakit dan menangani perawatan mereka, hanya merujuk pasien yang kritis saja ke
pusat medis yang jauh. Disetiap rumah sakit, perawat menjalankan banyak
tindakan yang ditentukan untuk pasien. Misalnya, pada pembedahan yang dilakukan
oleh dokter atau terapi tertentu, maka perawat yang paling banyak memberikan
tindakan dan paling sering berada di sisi pasien.
2. Mengoordinasi
perawatan pasien
Dalam melakukan
perawatan pasien, perawat berkolaborasi dengan anggota tim perawatan kesehatan
lain. Perawat bekerja sama erat dengan dokter serta perawat lain, ahli terapi
fisik, dan profesional lain yang terlibat dalam perawatan pasien. Perawat
adalah individu yang mengoordinasikan pekerjaan dari semua anggota tim dan
melihat bahwa rencana tersebut dijalankan. Contoh, perawat memastikan bahwa
perjanjian pasien untuk pemeriksaan laboratorium dibuat dan disimpan, melihat
bahwa tindakan telah dilaksanakan dan memeriksa untuk meyakinkan bahwa adanya
kebutuhan rujukan dilakukan sebelum pasien di pulangkan.
3. Melindungi
pasien
Ketika seseorang sakit
dan lemah, ia lebih rentan terhadap infeksi dan cedera. Salah satu tanggung
jawab utama perawat adalah melindungi pasien dengan menjamin bahwa lingkungan
aman dan sehat. Secara khusus perawat melakukan setiap tindakan kewaspadaan
untuk mencegah penyebaran infeksi dari satu pasien ke pasien lain.
4. Memberi
pengajaran pada pasien dan keluarga
Pengajaran adalah peran
utama perawat dalam memperbaiki kesehatan, meningkatkan kesehatan, dan mencegah
penyakit. Ketika seorang sakit perawat menunjukan sesuatu pada pasien yang
dapat dilakukan untuk membantu pemulihannya. Contoh, perawat mengajarkan pasien
untuk batuk dan nafas setelah pembedahan untuk mencegah komplikasi paru-paru.
5. Advokad
Perawat adalah orang
yang bersama individu selama kebanyakan waktu kritis kehidupan mereka. Perawat
adalah orang yang bersama individu ketika mereka lahir, ketika mereka cidera
atau sakit, ketika mereka meninggal.
C. Teknik
Komunikasi Penggunaan Terminologi Medis
Untuk menjalankan fungsi-fungsi yang telah disebutkan di atas
dengan baik demi tercapainya kenyamanan pasien, petugas kesehatan juga harus
memahami teknik-teknik komunikasi.
Bentuk-bentuk komunikasi :
1. Aggressive
Communication (Komunikasi Agresif)
Bentuk komunikasi
seperti ini dapat mengurangi hak orang lain dan cenderung untuk merendahkan
atau mengendalikan ataupun menghukum orang lain.
2. Passive
Communication (Komunikasi Pasif)
Komunikasi pasif
merupakan lawan dari komunikasi agresif, dimana orang tersebut cenderung
mengalah dan tidak dapat mempertahankan kepentingannya sendiri. Bahkan hak
mereka cenderung dilanggar namun dibiarkan. Mereka cenderung untuk menolak
secara pasif (dengan mengomel di belakang).
3. Assertive
Communication (Komunikasi Asertif)
Komunikasi asertif
adalah komunikasi yang terbuka, menghargai diri sendiri dan orang lain.
Komunikasi asertif tidak menaruh perhatiannya hanya pada hasil akhir tetapi
juga hubungan perasaan antar manusia.
Bentuk
dan teknik komunikasi sangat penting untuk dipahami oleh setiap individu.
Sebagai profesi kesehatan yang bekerja fokus pada pelayanan masyarakat, para
tenaga medis diharapkan dapat mengerti dan memahami dengan baik teknik-teknik
komunikasi, serta dapat melihat atau memilih bentuk komunikasi seperti apa yang
harus dipakai atau digunakan. Dengan demikian, diharapkan dalam hal penanganan
pasien tidak akan terjadi kendala yang disebabkan oleh kesalahan dalam
berkomunikasi antar tenaga medis tersebut, serta dapat terjalin kerja sama yang
lebih baik lagi. Selain itu, dalam kerja sama suatu tim atau kelompok
dibutuhkan kekompakan dan kesabaran dari masing-masing individu sehingga apa
yang dikerjakan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
D. Asal
Pembentukan dan Contoh Terminologi Medis
Konsep
Dasar Struktur Istilah Medis
Sebagian
besar istilah berasal dari bahasa Yunani Kuno (G) dan Latin (L). Untuk istilah
organ tubuh bahasa yang digunakan berasal dari bahasa Latin. Sedangkan untuk
istilah penyakit menggunakan bahasa dari Yunani.
Contoh :
1. Marrow
(L) = istilah untuk sumsum tulang
Myelitis (G) = istilah
penyakit untuk radang sumsum tulang
2. Pulmo
(L) = istilah untuk organ tubuh paru-paru
Pneumonia (G) = istilah penyakit untuk radang paru-paru
Contoh istilah asal zaman
Hippocratus (460-370 SM) :
1. Ureter
(G) = pipa sempit saluran urine keluar dari ren (ginjal) menuju ke vesica
urinaria (kantong kemih)
2. Peritoneum
(G) = membran serosa yang melapisi bagian dalam cavum abdominalis dan viscera
yang ada di dalamnya
3. Meninges
(G) = membran otak
4. Bronchus
(G) = cabang primer bronchiolus yaitu cabang pipa trakea di bagian dalam
paru-paru dan terdiri dari tulang rawan dan otot
Contoh
istilah zaman Aristoteles (385-322 SM) :
1. Alopecia
= otak
Alopex (G) = sebutan
sejenis penyakit serigala akibat infeksi kulit kepala, luka, koreng, rambut
rontok dan botak
2. Glaocoma
(G) = penyakit mata yang ditandai dengan naiknya tekanan intra ocular
Contoh istilah asal
nama hewan :
1. Karcinos
(G) = crab (kepiting)
Carcinoma = cancer (kanker)
2. Lupus
(L) = wolf (serigala)
Lupus = TB kronik dan TB pada selaput
lendir
3. Caudal
(L) = tail (ekor) = yang berkaitan dengan bagian ekor, bagian buntut
Caudal = ke arah menuju ekor
4. Cochlea
(L) = snail (siput)
Kochlos (G) = shellfish (keong)
Sebutan untuk rongga telinga internal
Contoh istilah terpengaruh
kebudayaan zamannya
Zaman helenistis (zaman banyak
peperangan)
1. Xiphoid
(G) = sword shaped = anggar
2. Thyroid
(G) = Shiewld shaped = perisai
3. Thorax
= breast plate = baju plat besi rompi pelindung dada waktu perang
4. Staoes
(L) = strirrup = tempat pijakan kaki penunggang kuda
5. Sella
(L) = Saddle = pelana kuda
ISTILAH KEDOKTERAN
Istilah medis terbentuk
dari bagian-bagian komponen unsur kata yang disebut :
a. Prefix
(awalan)
-
Unsur kata yang
terletak di bagian terdepan dari istilah medis (mendahului root)
-
Fungsinya sebagai
awalan
b. Root
(akar kata)
-
Pada umumnya terletak
di tengah (antara prefiks dan sufiks)
-
Setiap istilah medis
mempunyai root
-
Fungsinya sebagai dasar
atau inti dari istilah medis yang terkait
c. Sufix
(akhiran)
-
Unsur kata yang
terletak di bagian paling belakang dari istilah medis yang terkait, selalu
mengikuti root
-
Fungsinya sebagai kata
akhiran
Catatan
:
Tidak
semua istilah medis mengandung unsur kata prefiks atau root atau sufiks secara
lengkap.
Contoh
:
1. Istilah
medis yang mengandung 3 unsur kata
a. Prefiks
Root Sufiks
Meta morph osis
Peri cardi ectomy
Epi gastr algia
b. Prefiks
Root Pseudosufix
Trans urethr al
Hyper therm ia
Anta gen ist
c. Root
Root Pseudosufix
Sterno Clavicul ar
Gastro intestin al
Psych somat ic
d. Root
pseudoroot sufiks
Rhino pharing it is
Gastro duodeno stomy
Electro enchenopalo graphy
2. Istilah
medis yang mengandung dua jenis unsur kata
a. Prefiks
pseudoroot tanpa sufiks
Ante natal
Peri anal
Hyper tensia
b. Root
pseudo tanpa prefix
Neur al
Pulmonar y
c. Root
sufiks tanpa prefix
Odont algia
Broncho phaty
Tox oid
d. Root
pseudoroot tanpa prefix atau suffix
Thermo meter
Entero cyst
Struktur dalam istilah :
1. Unsur
kata Root adalah dasar dari suatu istilah Gastric, dari root gaster
2. Unsur
kata sufiks adalah kata akhiran pada istilah gastritis yang mempunyai arti
radang lambung
3. Unsur
kata prefiks adalah kata depan pada istilah epigastritis yang artinya radang
lambung pada bagian atas
4. Huruf
hidup penggabung (sisipan) adalah huruf yang digunakan untuk merangkai unsur
kata root ke sufix atau root ke root lain
5. Bentuk
penggabungan adalah bagian istilah yang terdiri dari root dan huruf hidup
penggabungnya
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terminologi medis yaitu
istilah-istilah dalam bidang kesehatan yang digunakan oleh para tenaga medis
dalam keseharian mereka di rumah sakit maupun pusat pelayanan kesehatan
masyarakat lainnya. Selain itu, terminologi juga digunakan pada institusi
pendidikan kesehatan dalam proses pengajaran. Pengguna atau pemakai terminologi
medis dituntut untuk memahami teknik-teknik komunikasi yang baik dan benar agar
tidak terjadi kesalahpahaman antar tenaga medis serta dapat terjalin kerja sama
yang baik dan mencapai kesuksesan pada suatu pekerjaan. Istilah-istilah dalam terminologi
medis berasal dari bahasa Yunani Kuno dan Latin, serta terus mengalami
perkembangan menurut zamannya namun tetap menunjukkan keunikan dan ciri khasnya
dan tidak banyak mengalami perubahan.
B. Saran
Para pengguna
terminologi medis diharapkan memahami dengan baik bentuk ataupun teknik
komunikasi yang baik digunakan dalam berkomunikasi antar anggota dalam suatu
tim demi tercapainya suatu hasil pula dari suatu pekerjaan. Dalam dunia
pendidikan kesehatan, terminologi medis dapat digunakan dalam keseharian
terutama dalam proses pembelajaran, serta terminologi medis dapat dikembangkan
lebih lanjut untuk menunjang proses pendidikan baik tingkat nasional maupun
inetrnasional.
0 komentar:
Posting Komentar