NasNes

IT Dan Kesehatan

Selasa, 16 Desember 2014

MAKALAH INTERUPSI

                                                 BAB I
                                              Pendahuluan


1.1 Latar Belakang Interrupt bisa diibaratkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai suatu proses berjalan, namun belum selesai proses tersebut melakukan tugasnya, sudah dilaksanakan lagi proses lainnya. Ibaratnya, ketika anda sedang melakukan suatu pekerjaan, katakanlah membaca sebuah buku, belum selesai buku tersebut anda tamatkan, lalu telepon anda berbunyi, sehingga anda melakukan percakapan terlebih dahulu melalui telepon tersebut. Setelah pembicaraan selesai, anda melanjutkan membaca buku tadi. Menerima telepon di dalam kejadian tersebut disebut dengan menyela. Begitu juga dengan proses yang terjadi pada komputer, dan akan dibahas lebih lanjut di dalam makalah ini.

 1.2 Rumusan Masalah Adapun beberapa pokok materi yang akan dibahas di dalam makalah ini, yaitu : - Pengertian Interrupt - Software Interrupt - Pencegahan Interrupt pada processor

1.3 Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan dan manfaat dari pembuatan makalah ini, yaitu agar kita lebih memahami dan mendalami apa itu interrupt. Dan Agar kita dapat mengetahui maupun mendeteksi terjadinya interrupt pada processor, sehingga dapat mengendalikan terjadinya interrupt pada processor tersebut.

                                                     BAB II
                                                 Pembahasan

2.1 Pengertian Interrupt Interrupt atau interupsi adalah proses dalam komputer untuk meminta dilayani oleh microprocessor sesuai dengan tingkat prioritasnya yang telah diatur sedemikian rupa oleh sistem hardware computer. CPU banyak melaksanakan routin untuk melakukan pelayanan pemrosesan ataupun koordinasi kepada IC penunjang atau chipset dan peripherals pada saat diperlukan. Sehingga CPU dapat melakukan operasi dengan 2 cara yaitu :

     1. Operasi dengan polling Operasi dengan polling berarti CPU selalu terus menerus menanyakan/ memantau ke tiap-tiap komponen penunjang satu persatu meskipun komponen itu sedang tidak memerlukan pelayanan.
    2. Operasi dengan interrupt langsung Operasi interrupt atau interupsi dilakukan oleh tiap-tiap komponen kepada CPU bilamana memerlukan pelayanan pemrosesan, sehingga CPU tidak terus-menerus menanyakan / memantau komponen itu. Setiap interupsi yang datang di kontrol oleh interrupt controller di luar CPU.

 Dalam keadaan CPU terkena interupsi, maka CPU untuk sesaat menghentikan kegiatan pelayanan utama dan beralih melayani komponen yang menginterupsinya. Setelah selesai dilayani CPU kembali melakukan pelayanan utamanya.
Cara interupsi sangat meningkatkan effisiensi operasi CPU dan melakukan tugasnya dengan cepat. Di dalam pemrograman dengan bahasa assembler kita akan banyak sekali menggunakan Interupsi untuk menyelesaikan suatu tugas.
Kadang-kadang proses dalam CPU mengalami interupsi untuk kejadian-kejadian yang perlu segera mendapat respon, seperti pengetikan pada keyboard, proses I/O lainnya dan clock tick untuk mengupdate waktu system.

Pada prinsipnya interrupt terbagi atas :
 1. Eksternal a. Pada proses Eksternal, interrupt di bangkitkan oleh proses di luar program seperti proses I/O dan clock. Seperti Software, interrupt jenis ini juga disebut System call. Contoh suatu program ingin mencetak hasil dengan printer.
2. Internal b. Pada proses Internal, interrupt dibangkitkan oleh proses program seperti devide for zero error (Trapsinterrupt) dan software interrupt (dibangkitkan dengan perintah INT).

Seperti Hardware, terjadi karena adanya aksi pada perangkat keras, seperti penekanan tombol keyboard atau menggerakkan mouse. Ketika suatu interrupt terjadi, processor akan menyelesaikan siklus memori saat ini,dan bercabang kepada routin khusus menangani interrupt tersebut, status dari program saat ini akan disimpan dan routin interrupt handle umumnya akan mengembalikan kendali program termasuk semua nilai register seakan-akan tidak pernah terjadi sesuatu (hanya kehilangan beberapa siklus CPU), sedangkan traps interrupt tidak akan kembali ke program dan menghentikan program tersebut. Pada bagian ini lebih memfokuskan pada software interrupt
.
 2.2 Software Interrupt Software Interrupt merupakan fungsi-fungsi yang disediakan oleh BIOS maupun sistem operasi, dimana fungsi-fungsi tersebut membuat tugas pemrograman menjadi lebih mudah dari pada menulisnya sendiri dari awal. Anda cukup mengirimkan nilai input yang dibutuhkan melalui register, kemudian memanggil rutin tersebut, dan selanjutnya routin interrupt akan melakukan fungsinya dan mengembalikan nilai hasil proses melalui register.

 2.2.1 Fungsi yang tersedia dalam interrupt Fungsi yang tersedia dalam interrupt dapat terdiri dari layanan hardware seperti screen, diskdrive, printer, serial port dan keyboard, maupun layanan secara software seperti directory dan file. Untuk melakukan panggilan terhadap routin interrupt menggunakan perintah INT N. Dimana N merupakan nomor interrupt yang dapat bernilai 0 s/d 255, umumnya ditulis secara hexadecimal 0 s/d FF. Pada kenyataannya masing-masing interrupt terbagi lagi sub-sub layanan, yang ditentukan pada nilai register AH, sebelum interrupt tersebut dipanggil. Sehingga kita dapat memiliki 256 × 256 = 65536 fungsi layanan.

2.2.2 Penyebab terjadinya Interrupt: a. Program, terjadi akibat eksekusi suatu instruksi b. Timmer, disebabkan oleh timmer prosessor c. I/O, disebabkan oleh I/O controller baik sebagai tanda bahwa operasi telah selesai maupun memberi tanda eror. c. Kegagalan hardware, disebabkan oleh kesalahan hardware seperti power failure dan memori parity eror.

2.2.3 Ada dua aksi yang diberikan saat terjadi interrupt:
a.Syncronous I/O. I/O dijalankan, I/O selesai digunakan, kontrol menginformasikan kembali ke user proses. Untuk menunggu selesai digunakannya I/O, digunakan perintah wait.
 b.Asyncronous I/O. Kembali ke user program tanpa harus menunggu I/O.

 2.2.4 Pencegahan interrupt pada processor : Interrupt ini terbagi lagi menjadi dua,yaitu: Maskable Interrupt(terjadi karena aksi luar) dan NonMaskable Interrupt(terjadi karena memori atau kesalahan parity pada program) : - Maskable Interrupt Processor dapat mencegah interrupt dengan menggunakan mask bit khusus interrupt. Mask bit ini adalah bagian dari flag register pada microprocessor 8086 yang dikenal sebagai interrupt flag (IF), jika bit ini clear (IF=0), dan terjadi permintaan interrupt pada pin interrupt requaest, maka permintaan tersebut akan diabaikan. - Non-maskable interrupt Ada beberapa interrupt yang mana tidak dapat di mask atau diabaikan oleh processor. Hal ini terkait dengan tugas-tugas prioritas tinggi yang tidak boleh diabaikan (seperti terjadi pariti pada memori atau kegagalan BUS). NMI memiliki prioritas yang absolut, dan ketika itu terjadi, processor menyelesaikan siklus memori saat ini, dan kemudian bercabang ke routin khusus yang di tulis untuk menangani permintaan interrupt.

Tindak lanjut Pencegahan Interrupt :
1. Interrupt Handler Jika terjadi interupsi, maka kendali processor diserahkan ke bagian penata interupsi pada sistem operasi, maka penata interupsi inilah yang melaksanakan interupsi.
a. Instruksi yang sedang diolah oleh processor dibiarkan sampai selesai program.
 b. Penata interupsi merekam semua informasi proses ke dalam blok kendali proses.
 c. Penata interupsi mengidentifikasi jenis dan asal interupsi.
d. Penata interupsi mengambil tindakan sesuai dengan yang dimaksud interupsi.
 e. Penata interupsi mempersiapkan segala sesuatu untuk pelanjutan proses yang diinterupsi.

2. Error handler Yaitu interupsi karena kekeliruan pada pengolahan proses dan bagian pada sistem operasi yang menata kegiatan akibat kekeliruan.
a. Pemulihan, komputer telah dilengkapi dengan sandi penemuan dan pemulihan kekeliruan. Sehingga ketika menemukan kekeliruan sandi akan mengoreksi kekeliruan itu, dan proses pulih kembali ke bentuk semula sebelum terjadi kekeliruan.
b. Pengulangan, mengatur agar proses yang membangkitkan interupsi keliru dikerjakan ulang. Jika kekeliruan dapat diatasi maka proses akan berlangsung seperti biasa, jika tidak teratasi maka interupsi akan menempuh tindak lanjut keluar dari proses.
c. Keluar dari proses, penata keliru menyiapkan tampilan berita keliru pada monitor, setelah itu processor keluar dari proses , ini adalah tindakan terakhir jika tidak dapat menolong proses yang keliru tersebut.


                                        
                                           BAB III

                                           Penutup

 3.1 Kesimpulan Interrupsi atau bisa disebut Interrupt memiliki pengertian suatu permintaan khusus kepada mikroprosessor untuk melakukan sesuatu. Bila terjadi interupsi, mikroprosesor akan menghentikan dahulu apa yang sedang dikerjakannya dan mengerjakan permintaan khusus tersebut. Atau secara harfiah, Interrupt dalam bahasa Indonesianya diartikan sebagai selaan, menyela, atau menjegal. Apabila sebuah komputer melakukan prosesnya tanda ada gangguan, tentu komputer tersebut dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan serius khusus untuk satu pekerjaan yang sedang dikerjakannya. Dalam kondisi demikian, komputer anda melakukan tugasnya yang disebut dengan primitive batch processing. Pekerjaan seperti ini digunakan oleh komputer pada komputer zaman awal-awal ditemukannya. Dimana komputer tidak bisa mengerjakan beberapa program sekaligus dalam waktu bersamaan, sampai satu pekerjaan selesai dikerjakan, maka baru dia bisa berpindah ke pekerjaan lainnya. Dan pada saat ini, komputer terkini memiliki kemampuan interrupt ini. Penulis melakukan pengetikkan naskah ini sambil mendengarkan musik yang terpasang pada notebook yang digunakan, tidak jarang komputer ini juga sambil terhubung dengan Internet untuk membuka halaman web atau mengambil beberapa file.

0 komentar:

Posting Komentar