NasNes

IT Dan Kesehatan

Rabu, 24 Desember 2014

TERMINOLOGI KEPERAWATAN DAN MEDIS DALAM PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA

TERMINOLOGI KEPERAWATAN DAN MEDIS DALAM PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Terminologi dalam bidang keperawatan dan medis merupakan istilah-istilah yang digunakan para petugas kesehatan yang bekerja dalam hal pelayanan kesehatan. Para petugas kesehatan tersebut bekerja sama, saling membantu dan saling melengkapi dalam hal melayani pasien. Selain itu, pada institusi pendidikan atau sekolah kesehatan juga sangat perlu mempelajari dan mengetahui terminologi atau istilah-istilah yang digunakan dalam dunia kesehatan khususnya antar tenaga medis.
Terminologi medis digunakan oleh para petugas kesehatan atau tenaga medis dalam keseharian mereka. Selain itu, banyak juga yang menggunakan terminologi kesehatan dalam praktek medis dalam ruang lingkup pendidikan kesehatan. Hal ini bertujuan agar para pelajar dalam lingkup pendidikan kesehatan ini lebih terbiasa menggunakan terminologi medis sampai menjadi petugas pelayanan kesehatan.
Terkait dengan dunia kesehatan, terminologi medis sangat penting dalam interaksi dan komunikasi antar tenaga medis yang dapat digunakan untuk menunjang penguasaan serta pemahaman kompetensi medis, informasi, klasifikasi, dan kodefikasi tindakan medis. Penciptaan atau kesepakatan penggunaan terminologi khususnya dalam bidang kesehatan adalah tingkat internasional, disepakati di seluruh dunia. Untuk penggunaannya dalam bahasa indonesia, istilah-istilah yang telah disepakati di seluruh dunia tersebut yaitu diterjemahkan dalam bahasa indonesia. Namun demikian, terminologi medis tetap mempunyai bentuk, ciri khas, dan keunikan tersendiri dalam penggunaan atau pemakaiannya.
B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah kami uraikan maka masalah yang akan kami bahas :
1.      Apa yang dimaksud dengan terminologi medis?
2.      Siapa pengguna atau pemakai terminologi medis?
3.      Dimana terminologi medis digunakan?
4.      Kapan terminologi medis dipakai?
5.      Bagaimana teknik komunikasi yang baik dalam penggunaan terminologi medis?
6.      Darimana asal pembentukan terminologi medis?
7.      Bagaimana contoh terminologi dalam dunia medis?
C.     Tujuan dan Manfaat
Tujuan penulisan makalah ini yaitu :
-          Untuk mengetahui tentang terminologi medis dalam penggunaan bahasa indonesia
-          Untuk mengetahui saat kapan dan dimana terminologi medis ini di terapkan
-          Untuk mengetahui seberapa pentingnya terminologi medis dalam dunia kesehatan
-          Untuk menambah ilmu pengetahuan serta wawasan yang luas
Manfaat yang dapat diberikan dalam penulisan makalah ini yaitu :
-          Dapat memberikan tambahan informasi mengenai terminologi medis
-          Dapat lebih mempermudah komunikasi antar tenaga medis dan bisa saling melengkapi dalam menangani pasien
-          Meningkatkan profesionalisme serta keterbukaan antar tenaga medis
-          Memperdalam pemahaman mengenai terminologi medis agar dapat bekerja sama dengan baik
                                    BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Terminologi Medis
Dalam mempelajari Ilmu Penyakit dan Laboratorium Kesehatan (IPLK), sebelumnya kita harus mengenal istilah-istilah medis yang sering digunakan dalam dunia kesehatan. Dalam hal ini, istilah tersebut sering dikenal dengan nama terminologi medis. Terminologi medis merupakan ilmu peristilahan medis atau ilmu yang mempelajari tentang bahasa medis yang sering digunakan untuk berkomunikasi antar petugas kesehatan atau tenaga medis.
Dalam hubungannya antar profesi kesehatan dibutuhkan adanya sebuah bahasa komunikasi. Bahasa komunikasi tersebut dikenal dengan istilah medis. Istilah medis merupakan bahasa profesi medis atau kesehatan yang merupakan sarana komunikasi antar mereka yang berkecimpung langsung atau tidak langsung di bidang asuhan atau pelayanan medis/kesehatan. Oleh karena itu, istilah medis ini harus dipahami dan dimengerti oleh setiap profesi kesehatan agar dapat terjalin komunikasi yang baik.
Penggunaan terminologi medis yaitu oleh para tenaga medis, tidak hanya pada saat kerja sama penanganan pasien, tetapi juga dalam keseharian baik di rumah sakit maupun pusat-pusat pelayanan kesehatan lainnya. Selain itu, terminologi medis juga sangat penting digunakan dalam dunia pendidikan khususnya lingkup pendidikan kesehatan. Para pengajar pendidikan kesehatan dituntut lebih memahami terminologi medis agar dapat memberikan pengajaran kepada para siswa atau mahasiswa dengan baik dan efektif. Jadi, terminologi medis sangat penting digunakan tidak hanya pada kalangan tenaga medis pada saat penanganan pasien maupun keseharian di pusat pelayanan kesehatan tetapi juga pada lingkup pendidikan kesehatan.
B.     Pemakai Terminologi Medis
Pemakai atau pengguna terminologi medis yaitu :
-          Tenaga medis
-          Tenaga keperawatan, bidan
-          Tenaga perekam medis dan informasi kesehatan
-          Tenaga farmasi, laboratorium, radiologi, fisioterapi
-          Tenaga kesehatan lain.
Para pengguna terminologi medis, sebagai petugas pelayanan kesehatan, para tenaga medis bekerja sama dan saling melengkapi dalam proses pelayanan kesehatan. Sebagai contoh, profesi perawat yang bekerja sama dengan tenaga medis lainnya diantaranya :
1.      Bekerja dengan dokter untuk mengobati pasien
Ketika individu sakit atau cedera, secara umum dokter mengkaji pasien, mendiagnosis masalah pasien dan memutuskan tindakan yang diperlukan untuk mengobati masalah atau meredakan gejala pasien. Pada masa lalu hanya dokter yang mengkaji dan mendiagnosis. Sekarang, bagaimanapun perawat memainkan peran besar dalam mengevaluasi pasien dan mendeteksi masalah. Di beberapa daerah pedesaan, perawat menerima pasien di rumah sakit dan menangani perawatan mereka, hanya merujuk pasien yang kritis saja ke pusat medis yang jauh. Disetiap rumah sakit, perawat menjalankan banyak tindakan yang ditentukan untuk pasien. Misalnya, pada pembedahan yang dilakukan oleh dokter atau terapi tertentu, maka perawat yang paling banyak memberikan tindakan dan paling sering berada di sisi pasien.
2.      Mengoordinasi perawatan pasien
Dalam melakukan perawatan pasien, perawat berkolaborasi dengan anggota tim perawatan kesehatan lain. Perawat bekerja sama erat dengan dokter serta perawat lain, ahli terapi fisik, dan profesional lain yang terlibat dalam perawatan pasien. Perawat adalah individu yang mengoordinasikan pekerjaan dari semua anggota tim dan melihat bahwa rencana tersebut dijalankan. Contoh, perawat memastikan bahwa perjanjian pasien untuk pemeriksaan laboratorium dibuat dan disimpan, melihat bahwa tindakan telah dilaksanakan dan memeriksa untuk meyakinkan bahwa adanya kebutuhan rujukan dilakukan sebelum pasien di pulangkan.
3.      Melindungi pasien
Ketika seseorang sakit dan lemah, ia lebih rentan terhadap infeksi dan cedera. Salah satu tanggung jawab utama perawat adalah melindungi pasien dengan menjamin bahwa lingkungan aman dan sehat. Secara khusus perawat melakukan setiap tindakan kewaspadaan untuk mencegah penyebaran infeksi dari satu pasien ke pasien lain.
4.      Memberi pengajaran pada pasien dan keluarga
Pengajaran adalah peran utama perawat dalam memperbaiki kesehatan, meningkatkan kesehatan, dan mencegah penyakit. Ketika seorang sakit perawat menunjukan sesuatu pada pasien yang dapat dilakukan untuk membantu pemulihannya. Contoh, perawat mengajarkan pasien untuk batuk dan nafas setelah pembedahan untuk mencegah komplikasi paru-paru.
5.      Advokad
Perawat adalah orang yang bersama individu selama kebanyakan waktu kritis kehidupan mereka. Perawat adalah orang yang bersama individu ketika mereka lahir, ketika mereka cidera atau sakit, ketika mereka meninggal.
C.     Teknik Komunikasi Penggunaan Terminologi Medis
          Untuk menjalankan fungsi-fungsi yang telah disebutkan di atas dengan baik demi tercapainya kenyamanan pasien, petugas kesehatan juga harus memahami teknik-teknik komunikasi.
      Bentuk-bentuk komunikasi :
1.      Aggressive Communication (Komunikasi Agresif)
Bentuk komunikasi seperti ini dapat mengurangi hak orang lain dan cenderung untuk merendahkan atau mengendalikan ataupun menghukum orang lain.
2.      Passive Communication (Komunikasi Pasif)
Komunikasi pasif merupakan lawan dari komunikasi agresif, dimana orang tersebut cenderung mengalah dan tidak dapat mempertahankan kepentingannya sendiri. Bahkan hak mereka cenderung dilanggar namun dibiarkan. Mereka cenderung untuk menolak secara pasif (dengan mengomel di belakang).
3.      Assertive Communication (Komunikasi Asertif)
Komunikasi asertif adalah komunikasi yang terbuka, menghargai diri sendiri dan orang lain. Komunikasi asertif tidak menaruh perhatiannya hanya pada hasil akhir tetapi juga hubungan perasaan antar manusia.
Bentuk dan teknik komunikasi sangat penting untuk dipahami oleh setiap individu. Sebagai profesi kesehatan yang bekerja fokus pada pelayanan masyarakat, para tenaga medis diharapkan dapat mengerti dan memahami dengan baik teknik-teknik komunikasi, serta dapat melihat atau memilih bentuk komunikasi seperti apa yang harus dipakai atau digunakan. Dengan demikian, diharapkan dalam hal penanganan pasien tidak akan terjadi kendala yang disebabkan oleh kesalahan dalam berkomunikasi antar tenaga medis tersebut, serta dapat terjalin kerja sama yang lebih baik lagi. Selain itu, dalam kerja sama suatu tim atau kelompok dibutuhkan kekompakan dan kesabaran dari masing-masing individu sehingga apa yang dikerjakan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
D.    Asal Pembentukan dan Contoh Terminologi Medis
Konsep Dasar Struktur Istilah Medis
Sebagian besar istilah berasal dari bahasa Yunani Kuno (G) dan Latin (L). Untuk istilah organ tubuh bahasa yang digunakan berasal dari bahasa Latin. Sedangkan untuk istilah penyakit menggunakan bahasa dari Yunani.
Contoh :
1.      Marrow (L) = istilah untuk sumsum tulang
Myelitis (G) = istilah penyakit untuk radang sumsum tulang
2.      Pulmo (L)  = istilah untuk organ tubuh paru-paru
Pneumonia            (G)  = istilah penyakit untuk radang paru-paru
            Contoh istilah asal zaman Hippocratus (460-370 SM) :
1.      Ureter (G) = pipa sempit saluran urine keluar dari ren (ginjal) menuju ke vesica urinaria (kantong kemih)
2.      Peritoneum (G) = membran serosa yang melapisi bagian dalam cavum abdominalis dan viscera yang ada di dalamnya
3.      Meninges (G) = membran otak
4.      Bronchus (G) = cabang primer bronchiolus yaitu cabang pipa trakea di bagian dalam paru-paru dan terdiri dari tulang rawan dan otot
Contoh istilah zaman Aristoteles (385-322 SM) :
1.      Alopecia = otak
Alopex (G) = sebutan sejenis penyakit serigala akibat infeksi kulit kepala, luka, koreng, rambut rontok dan botak
2.      Glaocoma (G) = penyakit mata yang ditandai dengan naiknya tekanan intra ocular
Contoh istilah asal nama hewan :
1.      Karcinos (G) = crab (kepiting)
Carcinoma = cancer (kanker)
2.      Lupus (L) = wolf (serigala)
Lupus = TB kronik dan TB pada selaput lendir
3.      Caudal (L) = tail (ekor) = yang berkaitan dengan bagian ekor, bagian buntut
Caudal = ke arah menuju ekor
4.      Cochlea (L) = snail (siput)
Kochlos (G) = shellfish (keong)
Sebutan untuk rongga telinga internal
            Contoh istilah terpengaruh kebudayaan zamannya
            Zaman helenistis (zaman banyak peperangan)
1.      Xiphoid (G) = sword shaped = anggar
2.      Thyroid (G) = Shiewld shaped = perisai
3.      Thorax = breast plate = baju plat besi rompi pelindung dada waktu perang
4.      Staoes (L) = strirrup = tempat pijakan kaki penunggang kuda
5.      Sella (L) = Saddle = pelana kuda
ISTILAH KEDOKTERAN
Istilah medis terbentuk dari bagian-bagian komponen unsur kata yang disebut :
a.       Prefix (awalan)
-          Unsur kata yang terletak di bagian terdepan dari istilah medis (mendahului root)
-          Fungsinya sebagai awalan
b.      Root (akar kata)
-          Pada umumnya terletak di tengah (antara prefiks dan sufiks)
-          Setiap istilah medis mempunyai root
-          Fungsinya sebagai dasar atau inti dari istilah medis yang terkait
c.       Sufix (akhiran)
-          Unsur kata yang terletak di bagian paling belakang dari istilah medis yang terkait, selalu mengikuti root
-          Fungsinya sebagai kata akhiran
Catatan :
Tidak semua istilah medis mengandung unsur kata prefiks atau root atau sufiks secara lengkap.
Contoh :
1.      Istilah medis yang mengandung 3 unsur kata
a.       Prefiks Root Sufiks
Meta morph osis
Peri cardi ectomy
Epi gastr algia
b.      Prefiks Root Pseudosufix
Trans urethr al
Hyper therm ia
Anta gen ist
c.       Root Root Pseudosufix
Sterno Clavicul ar
Gastro intestin al
Psych somat ic
d.      Root pseudoroot sufiks
Rhino pharing it is
Gastro duodeno stomy
Electro enchenopalo graphy
2.      Istilah medis yang mengandung dua jenis unsur kata
a.       Prefiks pseudoroot tanpa sufiks
Ante natal
Peri anal
Hyper tensia
b.      Root pseudo tanpa prefix
Neur al
Pulmonar y
c.       Root sufiks tanpa prefix
Odont algia
Broncho phaty
Tox oid
d.      Root pseudoroot tanpa prefix atau suffix
Thermo meter
Entero cyst
Struktur dalam istilah :
1.      Unsur kata Root adalah dasar dari suatu istilah Gastric, dari root gaster
2.      Unsur kata sufiks adalah kata akhiran pada istilah gastritis yang mempunyai arti radang lambung
3.      Unsur kata prefiks adalah kata depan pada istilah epigastritis yang artinya radang lambung pada bagian atas
4.      Huruf hidup penggabung (sisipan) adalah huruf yang digunakan untuk merangkai unsur kata root ke sufix atau root ke root lain
5.      Bentuk penggabungan adalah bagian istilah yang terdiri dari root dan huruf hidup penggabungnya
                                  BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Terminologi medis yaitu istilah-istilah dalam bidang kesehatan yang digunakan oleh para tenaga medis dalam keseharian mereka di rumah sakit maupun pusat pelayanan kesehatan masyarakat lainnya. Selain itu, terminologi juga digunakan pada institusi pendidikan kesehatan dalam proses pengajaran. Pengguna atau pemakai terminologi medis dituntut untuk memahami teknik-teknik komunikasi yang baik dan benar agar tidak terjadi kesalahpahaman antar tenaga medis serta dapat terjalin kerja sama yang baik dan mencapai kesuksesan pada suatu pekerjaan. Istilah-istilah dalam terminologi medis berasal dari bahasa Yunani Kuno dan Latin, serta terus mengalami perkembangan menurut zamannya namun tetap menunjukkan keunikan dan ciri khasnya dan tidak banyak mengalami perubahan.
B.     Saran
Para pengguna terminologi medis diharapkan memahami dengan baik bentuk ataupun teknik komunikasi yang baik digunakan dalam berkomunikasi antar anggota dalam suatu tim demi tercapainya suatu hasil pula dari suatu pekerjaan. Dalam dunia pendidikan kesehatan, terminologi medis dapat digunakan dalam keseharian terutama dalam proses pembelajaran, serta terminologi medis dapat dikembangkan lebih lanjut untuk menunjang proses pendidikan baik tingkat nasional maupun inetrnasional.

0 komentar:

Posting Komentar